Tuesday, 24 May 2016

Video Game

Banyak orang di dunia ini menyebut abat 21 ini sebagai abad informasi, abad telekomunikasi, dan teknologi tinggi. Sedangkan penulis menyebut abad ini sebagai abad layar elektronik yang serba maju, dimana setiap orang dapat menikmati informasi dan hiburan hanya dengan duduk di depan layar elektronik dan memencet tombol-tombol yang sudah ada. Akhir-akhir ini yang merupakan hiburan yang sedang marak adalah hiburan video game yang disukai oleh banyak orang mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Video game memiliki banyak jenis mulai dari game boat yang harganya murah sampai dengan atari,nintendo, super nintendo, sega, play station, X box, dan game P.C. (personal computer). 

Bukan hanya itu, banyak ponsel-ponsel pun dimasuki game di dalamnya, dan bahkan ada jenis game saku yang dapat dibawa bepergian kemana-mana seperti: game boy, game cube, P.S. 2 saku, game H.P. dan lain-lain. Jenis dari permainanya pun bermacam-macam bentuknya misalkan: 
  1. Game untuk hiburan. Game jenis ini bersifat menghibur dan tidak ada tantangan yang berarti cima dibutuhkan konsentrasi yang tinggi dari pemain. Game seperti ini contohnya seperti packman dan tetris yang lebih mementingkan konsentrasi dan hiburan. 
  2. Game yang berunsur atau bernuansa misteri. Game-game jenis ini akan banyak kita temui di pasaran. Game ini menonjolkan tantangan-tantangan yang membuat si pemain game selalu penasaran sampai akhir game. Game seperti ini penuh kreativitas dan mengajak pemain ikut berpikir. 
  3. Game yang dibuat khusus untuk mendidik. Misalnya ada game yang dapat melatih orang untuk berbicara dalam bahasa Inggris, atau program game yang menolong seseorang secara khusus anak-anak untuk mengasah kemampuan matematisnya.  
Kasus Pada suatu hari ada seorang hamba Tuhan di suatu gereja yang besar memiliki banyak sekali tugas pelayanan karena mendekati bulan Desember dimana setiap orang kristen dan gereja-gereja merayakan Natal. Mulai dari tugas-tugas rapat, membuat drama natal, membawa renungan di remaja pemuda, khotbah mingguan, perkunjungan jemaat sampai persiapan untuk khotbah malam Natal. Dengan banyaknya tugas-tugas, hamba Tuhan ini merasa tertekan, untuk itu dia membutuhkan hiburan. Di tengah-tengah dia mengetik pekerjaannya di komputer, dia menyempatkan diri untuk memainkan sebuah game strategi untuk mengisi kepenatanya, dan kebetulan game itu sudah ada di dalam program komputernya. Dia menghabiskan waktu kurang lebih dua jam untuk menyelesaikan game itu. Perlu diketahui saja bahwa sebelum dia menjadi hamba Tuhan dia adalah seorang gamers (pemain game) yang handal dan disegani di kotanya. Sekarang masalahnya bolehkah seorang hamba Tuhan main Video game? Sedangkan pada waktu dia study di STTnya tidak diperbolehkan main video game seperti main di time zone.

 Sebelum penulis membahasnya lebil jauh tentang hal ini, penulis mengajak untuk melihat dampak-dampak apa saja yang akan muncul dalam penggunaan video game. Video game secara umum mempunyai dua dampak bagi penggunanya yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dan batasan menggunakan video game. 
  1.  Dampak negatif dari video game
  • Main video game terlalu lama/berlebihan tidak baik bagi kesehatan mata. Layar televisi yang menyala memancarkan sinar radiasi akan merusakan mata, apalagi jika kita terlalu lama di depan layar televisi. 
  • Mencuri waktu. Keenakan main game sehingga sering membuat seseorang lupa waktu dan waktunya hanya digunakan untuk duduk di depan televisi sambil memainkan remote game sementara itu melupakan tugasnya yang lain yang notabene lebih penting. Seharusnya waktu yang terbuang percuma itu dapat dipakai untuk melayani Tuhan dan sesama. Untuk itu kalau bermain video game haruslah pandai dan bijak dalam mengatur waktu. Karena jika kita tidak menggunakan waktu dengan bijak itu berarti kita telah mencuri waktu dan itu melanggar perintah Tuhan yang ke 7 tentang larangan mencuri (Kel 20:15). 
  • Memberhalakan video game dan bisa membuat seseorang menjadi kecanduan. Memberhalakan video game semacam ini sangatlah berbahaya dan perlu diwaspadai. Ketika kita menganggap video game sebagai yang terutama dalam hidup kita, itu berarti kita telah menomerduakan Tuhan dan sudah tidak lagi menjadikan Tuhan sebagai titik pusat seluruh kehidupan kita. Hal ini berarti secara tidak langsung kita telah berdosa karena telah melanggar hukum Tuhan yang pertama yang mengatakan “jangan ada Allah lain dihadapanku”, dan hukum yang ke dua yang mengatakan ‘jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi untuk di sembah” (Kel 20:3-5). 
  • Memunculkan sifat individualisme yang tinggi. Video game dapat membunuh kesempatan beriteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Karena kurangnya bersosialisasi maka akan mengakibatkan ketimpangan, kurang bisa menempatkan diri pada orang lain, kurang mengerti pemikiran orang lain, atau pun berempati pada perasaan orang karena hanya sering melihat dari sudut pandang pribadi terus-menerus. 2. Dampak positif dari video game Di samping dampak negatif, video game juga memiliki dampak positif di dalamnya bagi setiap penggunanya. 
  • Menghibur. Pada masa ini banyak orang yang mudah terkena stress karena banyaknya tuntutan-tuntutan pekerjaan di dunia moderen ini. Untuk menghadapi tekanan-tekanan yang berat ini seseorang membutuhkan hiburan, dan video game merupakan alat penghibur elektronik yang mudah didapat sekarang ini. 
  • Video game dapat membantu anak dalam belajar melalui game yang dirancang khusus memang untuk mendidik dan memancing kreativitas anak seperti apa yang sudah dijelaskan oleh penulis dalam bagian jenis-jenis dari permainan video game. 
Pandangan penulis Mengenai boleh tidaknya seorang hamba Tuhan main video game, penulis mempunyai pandanganya sendiri dan akan dituangkan oleh penulis melalui tugas paper essei etika kristen ini, dan memberikan sedikit argumen di bawah ini. Hiburan memang sangat diperlukan oleh semua orang tak terkecuali seorang hamba Tuhan. Di samping hiburan secara rohani, hamba Tuhan membutuhkan hiburan secara jasmani yang memang kedua-duanya sebenarnya juga sudah Tuhan sediakan. Selain hiburan melalui firman Tuhan yang didengar, pembacaan Alkitab, puji-pujian Kristen, Tuhan bisa juga memakai hal lain dan bahkan peralatan-peralatan teknologi yang maju untuk memberikan hiburan kepada anak-anakNya yang sedang butuh hiburan. Kita bisa melihat dimana Allah memberikan sukacita kepada Adam memalui penciptaan Hawa (Kej 2:21-23), Allah menghiburkan bangsa Israel dengan memberikan makan roti manna (Kel 16:31-35) dan burung puyuh sebagai makanan mereka sewaktu mereka kelaparan di padang gurun (Kel 16:13). Video game memang merupakan alat hiburan elektronik yang mempunyai dampak negatif, tetapi alat semacam ini juga dapat dipakai oleh Tuhan juga. Tentang boleh dan tidak bolehnya main video game itu tergantung penggunaanya. Jikalau kita menggunakan video game itu dengan bijak, dapat mengatur waktu penggunaan dengan baik, dan tidak menjadi batu sandungan, maka menurut penulis hal ini sah-sah saja. Video game bisa menjadi berkat dan bisa juga menjadi kutuk itu tergantung kepada manusia yang menggunakanya. Jika digunakan dengan bijak bisa menjadi berkat bagi pengunanya, tetapi jika menggunakannya dengan tidak baik maka video game bisa menjadi kutuk (Kel 11:26).
Seperti halnya apa yang dikatakan oleh Paulus yang perlu juga dipikirkan sebagai bahan pertimbangan bahwa dalam menggunakan Video game jangan sampai menjadi batu sandungan bagi diri sendiri maupun orang lain. Hal ini kita bisa melihatnya melalui apa yang dikatakan Paulus di dalam suratnya I Korintus 8:1-13 tentang persembahan berhala. Melalui beberapa argumen di atas, penulis tidak mempermasalahkan seorang hamba Tuhan bermain video game asalkan itu dapat digunakan dengan bijak dan selama tidak menjadi batu sandungan.

No comments:

Post a Comment