Psikologi Perkembangan Kemampuan Koknitif
Masa Lahir dan Bayi
Pada
tahap ini kita bisa mengembangkan kemampuan kognitif anak melalui
kegiatan-kegiatan yang baru dan menarik bagi mereka, misal: mengajak anak yang masih
bayi ini untuk melemparkan objek-objek ke lantai dalam satu arah atau ke arah
yang lain dengan maksud agar anak melihat bagaimana dan dimana benda-benda itu
jatuh. Karena pada tahap ini, aknak
pemikirannya mulai berfungsi hanya untuk kegunaan praktis dan mereka berada
dalam tingkah laku baru yang diperoleh melalui pengalaman. Untuk itulah anak harus dilatih melakukan
kebiasaan-kebiasaan yang baru dan harus diajak mengenal objek yang baru dan
mengajak untuk mengamati cara penggunaan objek itu.
Masa Anak-anak awal
Pada
masa ini, anak memiliki bentuk pemikiran yang dicapai melalui penyatuan dimana
egosentrisitas menyingkirkan semua objektifitas dan melalui pemikiran yang di
sesuaikan dengan orang lain dan dengan realitas. Dalam hal ini kita dapat membantu
mengembangkan pemikiran kognitifnya melalui mainan-mainan imitatif atau
simbolis yang merangsang imaginatif
mereka, contoh seperti mainan dengan boneka, orang-orangan, permainan
rumah-rumahan, dan lain-lain. Dengan
mainan seperti ini dapat berfungsi untuk memuaskan diri sendiri dengan mengubah
apa yang nyata ke dalam apa yang diinginkan .
anak yang memainkan mainan yang seperti ini membangun kehidupannya
sendiri sebagaimana dia sendiri inginkan.
Masa Anak-anak akhir
Pada masa anak-anak akhir ini pada umumnya mereka
masih dalam tahap berpikir kongkrit dan belum bisa diajak untuk berpikir
abstrak. Untuk melatih koknitif mereka,
kita bisa melakukannya melalui berdialog atau berdiskusi baik secara kelompok
maupun indvidu. Dengan diskusi-diskusi
sederhana yang dimana di dalamnya terdapat tukar pikiran dan hubungan
timbal-balik, diharapkan dapat mengasah kemampuan kognitif mereka dengan baik.
Remaja
Mengajak anak-anak remaja berekreasi
secara kelompok. Rekreasi semacam ini
bisa dalam bentuk permainan olah raga yang merangsang otak, menonton, membaca,
study tour, dan lain-lain.
Masa Dewasa
Masa ini masa dimana seseorang sudah bisa
diajak untuk berpikir abstrak. Oleh karena
itu pikiran-pikiran abstrak itu dapat dikembangkan dengan mengajak mereka berpikir
ke depan tentang masa depan mereka. Hal
ini bisa kita lakukan dengan mengadakan seminar-seminar masalah-masalah orang
dewasa. Piaget percaya bahwa seorang remaja dan seorang dewasa berpikir dengan
cara yang sama. Namun beberapa ahli perkembangan percaya bahwa baru pada saat
masa dewasalah individu mengatur
pemikiran operasional formal mereka. Sehingga mereka mungkin merencanakan
dan membuat hipotesis tentang masalah-masalah seperti remaja, tetapi mereka
menjadi lebih sistematis ketika mendekati masalah sebagai seorang dewasa.
Sementara beberapa orang dewasa lebih mampu menyusun hipotesis daripada remaja
dan menurunkan suatu pemecahan masalah dari satu permasalahan, banyak orang
orang dewasa yang tidak berpikir dengan cara operasional sama sekali.
Masa Lansia
Masa lansia adalah masa dimana kemampuan kognitie seseorang itu
mulai melemah dan sulit untuk ditangani.
Pada masa ini mereka lebih mengingat hal-hal yang berkaitan dengan masa
lalu dari pada masa sekarang atau masa-masa yang lebih pendek. Selain hal-hal
yang bersifat kemunduran, kondisi mental seseorang pada usia lanjut sebetulnya
mempunyai beberapa nilai positif berkaitan dengan pengalaman hidup yang kaya,
sehingga hal tersebut membuat orang-orang pada usia lanjut pada umumnya
memiliki pertimbangan yang matang dan bijak dalam pengambilan keputusan. Hal ini biasanya dapat kita lihat dengan
jelas ketika kita meminta nasehat kepada mereka.
Selain daripada itu, orang-orang yang
memasuki periode usia lanjut pada umumnya memiliki ingatan yang baik berkaitan
dengan pengalaman-pengalaman mereka pada masa lalu. Memori jangka panjang masih berfungsi dengan
baik, hanya memori jangka pendek yang mengalami penurunan yang tajam, hal
inilah yang kemudian lebih dikenal dengan istilah pikun. Itulah sebabnya kita menjumpai suatu
kecenderungan orang-orang yang memasuki usia lanjut sangat senang bernostalgia
dan membagikan pengalaman hidup mereka dengan generasi yang lebih muda. Mereka bisa sangat antusias menceritakan apa
saja yang mereka alami ketika masih muda, dan dari cerita-cerita mereka, kita
dapat melihat bahwa mereka memiliki ingatan yang cukup kuat berkaitan dengan
pengalaman hidup mereka ketika masih muda.
Mungkin cara menolong mereka adalah dengan menjadi pendengar yang baik
bagi mereka ketika mereka menceritakan masa lalu mereka dan mendengarkan mereka
kerika mereka memberikan nasehat pada kita.
No comments:
Post a Comment