Monday, 30 May 2016

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Psikologi Perkembangan Kemampuan Koknitif



Masa Lahir dan Bayi
            Pada tahap ini kita bisa mengembangkan kemampuan kognitif anak melalui kegiatan-kegiatan yang baru dan menarik bagi mereka, misal: mengajak anak yang masih bayi ini untuk melemparkan objek-objek ke lantai dalam satu arah atau ke arah yang lain dengan maksud agar anak melihat bagaimana dan dimana benda-benda itu jatuh.  Karena pada tahap ini, aknak pemikirannya mulai berfungsi hanya untuk kegunaan praktis dan mereka berada dalam tingkah laku baru yang diperoleh melalui pengalaman.  Untuk itulah anak harus dilatih melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baru dan harus diajak mengenal objek yang baru dan mengajak untuk mengamati cara penggunaan objek itu.
Masa Anak-anak awal
            Pada masa ini, anak memiliki bentuk pemikiran yang dicapai melalui penyatuan dimana egosentrisitas menyingkirkan semua objektifitas dan melalui pemikiran yang di sesuaikan dengan orang lain dan dengan realitas.  Dalam hal ini kita dapat membantu mengembangkan pemikiran kognitifnya melalui mainan-mainan imitatif atau simbolis yang merangsang  imaginatif mereka, contoh seperti mainan dengan boneka, orang-orangan, permainan rumah-rumahan, dan lain-lain.  Dengan mainan seperti ini dapat berfungsi untuk memuaskan diri sendiri dengan mengubah apa yang nyata ke dalam apa yang diinginkan .  anak yang memainkan mainan yang seperti ini membangun kehidupannya sendiri sebagaimana dia sendiri inginkan. 
Masa Anak-anak akhir
            Pada masa anak-anak akhir ini pada umumnya mereka masih dalam tahap berpikir kongkrit dan belum bisa diajak untuk berpikir abstrak.  Untuk melatih koknitif mereka, kita bisa melakukannya melalui berdialog atau berdiskusi baik secara kelompok maupun indvidu.  Dengan diskusi-diskusi sederhana yang dimana di dalamnya terdapat tukar pikiran dan hubungan timbal-balik, diharapkan dapat mengasah kemampuan kognitif mereka dengan baik.
Remaja
Mengajak anak-anak remaja berekreasi secara kelompok.  Rekreasi semacam ini bisa dalam bentuk permainan olah raga yang merangsang otak, menonton, membaca, study tour, dan lain-lain.
Masa Dewasa
Masa ini masa dimana seseorang sudah bisa diajak untuk berpikir abstrak.  Oleh karena itu pikiran-pikiran abstrak itu dapat dikembangkan dengan mengajak mereka berpikir ke depan tentang masa depan mereka.  Hal ini bisa kita lakukan dengan mengadakan seminar-seminar masalah-masalah orang dewasa. Piaget percaya bahwa seorang remaja dan seorang dewasa berpikir dengan cara yang sama. Namun beberapa ahli perkembangan percaya bahwa baru pada saat masa dewasalah individu mengatur pemikiran operasional formal mereka. Sehingga mereka mungkin merencanakan dan membuat hipotesis tentang masalah-masalah seperti remaja, tetapi mereka menjadi lebih sistematis ketika mendekati masalah sebagai seorang dewasa. Sementara beberapa orang dewasa lebih mampu menyusun hipotesis daripada remaja dan menurunkan suatu pemecahan masalah dari satu permasalahan, banyak orang orang dewasa yang tidak berpikir dengan cara operasional sama sekali.
Masa Lansia
      Masa lansia adalah masa dimana kemampuan kognitie seseorang itu mulai melemah dan sulit untuk ditangani.  Pada masa ini mereka lebih mengingat hal-hal yang berkaitan dengan masa lalu dari pada masa sekarang atau masa-masa yang lebih pendek. Selain hal-hal yang bersifat kemunduran, kondisi mental seseorang pada usia lanjut sebetulnya mempunyai beberapa nilai positif berkaitan dengan pengalaman hidup yang kaya, sehingga hal tersebut membuat orang-orang pada usia lanjut pada umumnya memiliki pertimbangan yang matang dan bijak dalam pengambilan keputusan.  Hal ini biasanya dapat kita lihat dengan jelas ketika kita meminta nasehat kepada mereka.

Selain daripada itu, orang-orang yang memasuki periode usia lanjut pada umumnya memiliki ingatan yang baik berkaitan dengan pengalaman-pengalaman mereka pada masa lalu.  Memori jangka panjang masih berfungsi dengan baik, hanya memori jangka pendek yang mengalami penurunan yang tajam, hal inilah yang kemudian lebih dikenal dengan istilah pikun.  Itulah sebabnya kita menjumpai suatu kecenderungan orang-orang yang memasuki usia lanjut sangat senang bernostalgia dan membagikan pengalaman hidup mereka dengan generasi yang lebih muda.  Mereka bisa sangat antusias menceritakan apa saja yang mereka alami ketika masih muda, dan dari cerita-cerita mereka, kita dapat melihat bahwa mereka memiliki ingatan yang cukup kuat berkaitan dengan pengalaman hidup mereka ketika masih muda.  Mungkin cara menolong mereka adalah dengan menjadi pendengar yang baik bagi mereka ketika mereka menceritakan masa lalu mereka dan mendengarkan mereka kerika mereka memberikan nasehat pada kita.

No comments:

Post a Comment